Awalnya Budi seorang anak yang baik, rajin, shaleh dan senang bergaul dengan lingkungan sekitarnya, namun karena sifatnya yang suka bergaul di manfaatkan oleh anak-anak yang nakal untuk membuat Budi menjadi anak yang nakal, dan itu pun berhasil.
Disetiap malam Budi pun bermain dengan teman-temanya yang nakal sambil bermain gitar, tidak lama kemudian datanglah salah satu temanya lagi dengan membawa sebuah kendaraan motor yang pada saat itu model paling keren, dan sang teman tadi berkata pada budi "wezt... Bud... loe punya motor kaya' punya gw gak.... pasti gak punya ya,,, sebab motor gue mahal and keren abis..." setelah mendengar perkataan dari temanya Budi pun panas dan berkata, " Ich... cuma motor kaya' gitu ajja di bangga-banggain... ntar liat aja gua beli motor kaya' bugitu...."
Setelah itu pun Budi pulang kerumah, sesampainya di rumah, Budi langsung menemui ibu dan berkata "Bu....bu....bu... aku pengen motor kayak punya teman aku,,, beliin ya bu ... ya..ya ..." ibu punmenjawab, " iya nak.... nanti ibu belikan...." Dengan hati gembira, Budi pun merasa senang sekali setelah mendengar akan dibelikan motor oleh ibunya, ibunyapun berkata "tapi dengan satu syarat, agar kamu bisa mendapatkan motor itu.... " Budi, "apa bu syaratnya...apa bu... pasti Budi laksanakan...." Ibu, " syaratnya adalah kamu harus bisa lulus ujian dengan nilai minimal 7.50, baru kamu bisa mendapatkan motornya... bagaimana...?" sangking inginnya Budi memiliki motor itu Budi pun menyetujui persyaratan yang diajukan oleh ibunya.... Budi langsung berkata, " iya bu...iya...pasti aku tepati..."
Setalah itu Budi pun masuk kamar sambil berfikir " apakah mungkin ... aku bisa lulus dengan nilai minimal 7.50, sedangkan aku tidak pernah belajar... giman caranya ya..." Budi pun berfikir agar ia dapat lulus dengan nilai 7.50, setelah lama berfikir, akhirnya Budi pun menyimpulkan bahwa ia akan mulai berubah untuk menjadi lebih baik.
Yang tadinya Budi setiap malam bermain dengan teman-temanya, sekarang setiap malm Budi lebih memilih belajar agar dapat lulus ujian. Hingga tiba saatnya ujian, Budi pun meminta do'a kepada ibunya "BU...do'ain Budi ya...agar Budi bisa lulus ujian..." ibu "ya nak... ibu yakin kamu pasti bisa.
Budi pun mengikuti ujian dengan penuh keyakinan bahwa Budi akan mendapatkan nilai yang sudah di targetkan untuk mendapatkan motor dari ibunya. Tiga minggu setelah ujian, kini saatnya pengumuman, Budi pun berangkat dari rumah untuk melihat pengumuman, ketika sampai di sekolah hati Budi pun berdetak kencang tidak karuan, dan tibalah pembagian amplop yang berisi surat keputusan, ketika Budi akan membuka amplop perasaan Budi sangat takut dan berjuta rasa berdebar... saat di buka lalu tertera disana nama : BUDI, kelas 3, dinyatakan LULUS 100%.... ketika Budi membaca Budi langsung berteriak " aku lulus... aku lulus...aku lulus..." terus menerus dan Budi langsung pulang sambil berlari.
sampai dirumah, Budi langsung menebui ibunya sambil berkata "BU... aku lulus... aku lulus nilai ku besar-besar... mana motornya bu... mana mana bu...?" ibunya pun menjawab "iya nak iya... sekarang liat dikamarmu nak... liat dikamarmu nak...!" Budi " asyik .... motor baru... motor baru...!!!"
sesampainya dikamar, Budi pun mencari motor didalam kamarnya, Budi pun hanya menemukan sebuah kotak yang di bungkus lapisan warna biru, ketika Budi ambil kotak tersebut lalu Budi membanting kotak tersebut, Budi langsung menemui ibunya, dan berkata "ibu bohong sama Budi, ibu bohong... mana bu' mana, pokoknya Budi benci sama ibu.... Budi pun meninggalkan ibunya. mendengar perkataan dari Budi, ibunya sangat sedih dan berdo'a kepada Allah "Ya Allah....ada apa yang terjadi anak hamba Ya Allah... kenapa dia berubah... ya Allah... lindungi dia Ya Allah..." ibunya sangat sedih, setiap hari ibu berharap dan menanti kepulangan Budi.
Dua bulan pun berlalu, selama Budi pergi ibunya sakit-sakitan, karena sangat mengkhawatirkan Budi, di lain waktu Budi yang meninggalkan ibunya. hidup teruntang-antung di kota, tidak jelas, bukannya lebih baik tapi nambah buruk, Budi pun merenung....sudah dua bulan di kota, belum juga dapet kerjaan, hidup gak jelas, apa yang terjadi ya.... apakah ini karena aku tidak diridhoi ibu ya.... ya sudahlah aku pulang saja, meminta maaf sama ibu.." (budi pun pulang kerumah dengan berjalan setapak demi setapak dengan berharap mendapat maaf dari ibu).
ketika sampai di desa, kira-kira dua rumah dari rumah budi, Budi melihat rumah tertutup rapat, halaman yang kotor tak terurus, Budi mendekati rumah, tidak ada siapa-siapa, lalu datang tetangga di sebelah rumah Budi, "Assalamu'alaikum pak..." sapa budi. lalu bapak tersebut menjawab "Wa’alaikumsalam ..." budi bertanya pada bakak pemilik rumah tadi "emm... pak ..saya mau nanya ibu saya dimana ya pak, kok rumah saya dikunci dan seperti tak terurus...? "bapak pun menjawab "em ini budi ya,.. anak ibu aisyah, ya sudah sini masuk dulu..." Budi "ya saya anak bu aisyah... lalu ibu dimana pak... bagai mana kaadaanya...?" bapak " em... jadi gini bud... kamu yang sabar ya... yang ikhlas, sebab dua minggu yang lalu ibu kamu telah di panggil oleh Allah..."
Budipun sangat sedih dan sangat menyasal, dan Budi pun berkata innalillahi wa inna ilaihi rojoiun... ya Allah.. ampunilah dosa ibu ibu ya Allah... ya Allah ampuni dosa ku ya Allah... selama ini aku menjadi anak durhaka..." bapak pun menenangkan budi... " o iya bud... sebenarnya pada saat kamu pergi, ibumu sering sakit-sakitan... saat kami mau mengubungi, kami tidak punya nomor yang bisa kami hubungi, lalu kami tidak punya alamat dimana kamu tinggal... nah sebelum ibu mu meninggal, beliau memberikan sebuah wasita kepada bapak untuk di sampaikan kepadamu" budi semakin sedih mendengar penjelasan dari bapak tersebut sambil berkata "apa itu pak...?" bapak "ini...ibumu menitipkan sesuatu kapada kamu, yang katanya ini hadiah di saat kamu lulus ujian, ini kotaknya yang belum sempat kamu buka" ketika Budi melihat kotak tersebut, Budi ingat dengan kotak kotak yang dulu ia banting di kamarnya, lalu budi membukanya pelan-pelan, ketika budi membuka, budi menemukan selembar surat, yang isinya "untuk anakku yang tercinta... selamat anakku, kamu telah lulus ujian, ibu tepati janji ibu.." dan aku melihat isi di bawah surat itu ternyata isinya adalah kunci motor lengkap dengan surat-suratnya.
Budi pun semakin sedih dan merenungi apa yang telah dia lakukan kepada ibunya. bapak tadipun berusaha menenangkan budi yang sedang sedih "ya sudah... sekarang kamu berdo'a kapada Allah agar ibumu masuk ke-syurga..." budipun sekarang hidup sendiri dan selalu berdo'a kapa da Allah agar ibu mendapatkan posisi yang sangat baik di hadapan Allah. (Budi)
HIkmah :
1. Sebagai anak, kita tidak boleh berpasangka buruk kepada kedua orangtua.
2. Orangtua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya.
3. Ingat ridho Allah tergantung dari ridho orangtua, murka Allah terganting murka orang tua.
"di ambil dari sebuah majalah islami"